RUBRIKBEKASI.COM, Cikarang Pusat – Kepala Dinas SDABMBK Henri Lincoln mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk menangani berbagai persoalan pada saluran air.
Perbaikan dilakukan secara cepat demi mengatasi sekaligus mencegah banjir kembali terulang. “Kami sudah melakukan perbaikan untuk penanganan ini. Fokus kami pada saluran-saluran air yang menyumbat,” ucap dia, Rabu (8/3)
Seperti diketahui, lebih dari dua pekan terakhir Kabupaten Bekasi dilanda banjir. Bahkan, banjir pernah mencapai lebih dari 100 titik di hampir dua puluh kecamatan. Sedikitnya 60.000 warga terdampak dan banyak di antaranya terpaksa mengungsi lantaran banjir yang terus meninggi.
Atas kondisi tersebut, status tanggap darurat pun diaktifkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bekasi nomor HK.02.02/Kep-227-BPBD/2023 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometerologi di Kabupaten Bekasi tahun 2023.
Berdasarkan SK tersebut, perangkat daerah diminta mengerahkan seluruh sumber daya manusia, peralatan dan logistik untuk membantu warga terdampak. Seluruh bantuan ini dikomandoi oleh BPBD Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, berdasarkan data Pusdalops Kabupaten Bekasi, akibat berbagai bencana yang terjadi selama lebih dari dua pekan terakhir, sedikitnya 463 rumah warga rusak, baik berat maupun ringan. Kerusakan rumah disebabkan oleh banjir, puting beliung dan longsor yang terjadi di beberapa titik. Selain itu, sebanyak 120 gedung sekolah pun terdampak bencana.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menggelontorkan sedikitnya Rp 4,7 miliar untuk penanggulangan banjir yang terjadi lebih dari dua pekan terakhir. Anggaran dialokasikan untuk penyaluran bantuan logistik serta perbaikan saluran pengelolaan air yang bermasalah.
Anggaran itu akhirnya digunakan setelah Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Status ini dinaikkan, dari sebelumnya siaga darurat, setelah banjir yang kian meluas hingga hampir ke seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi. (RED)