Menteri Pertanian Tinjau Sawah Terdampak Banjir di Tambelang

RUBRIKBEKASI.COM, Tambelang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi, mewakili Pj Bupati Bekasi, mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo, meninjau sawah yang tergenang banjir di Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang, Rabu (01/03). 

Sekda Dedy Supriyadi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengambil langkah-langkah untuk penanganan lahan pertanian yang tergenang banjir. 

“Yang pertama kita melakukan updating data lahan sawah yang terdampak genangan, yang kedua menyiapkan bantuan sarana berupa pupuk hayati cair sejumlah 53.315 liter,” kata Dedy. 

Bacaan Lainnya

Sekda berharap, Kementerian Pertanian dapat membantu para petani di Kabupaten Bekasi, terutama untuk yang sawahnya terdampak banjir. 

“Kami juga menyampaikan terimakasih atas perhatian Bapak Menteri Pertanian, sehingga bisa menyempatkan diri meninjau lahan pertanian yang terdampak banjir di Kabupaten Bekasi,” ujarnya. 

Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, dari citra satelit memperlihatkan ada sekitar 6.000 hektar sawah di Kabupaten Bekasi yang terendam banjir akibat tingginya curah hujan beberapa hari ini. 

“Dari citra satelit yang kita baca, ada sekitar 6.000 hektar sawah yang terdampak, bahkan di tempat ini (Kecamatan Tambelang) tadi dari laporan aparat setempat, ada 700 hektar sawah yang tergenang banjir,” kata Syahrul. 

Pihaknya mengatakan, sudah berembuk dengan pemerintah daerah terkait langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menyelamatkan lahan pertanian yang tergenang. 

“Kita berharap, setiap tiga hari ada laporan kondisi banjir di daerah pertanian seperti apa, harus kita evaluasi, karena untuk padi varietas tertentu ada yang bisa bertahan tiga hari, ada juga yang bertahan lima sampai tujuh hari,” terangnya. 

Mentan menyebutkan, pihaknya bersama Pemkab Bekasi akan melakukan tiga langkah penanganan untuk pesawahan yang terdampak banjir. 

“Kita akan melakukan pendataan, dengan tiga klasifikasi, yakni daerah yang parah, daerah yang sedang dan daerah yang masih bisa diselamatkan,” ujarnya. 

Untuk daerah pertanian yang terdampak banjir, Syahrul mengatakan akan membantu para petani dalam pengadaan bibit dan dukungan lainnya. 

“Langkah kedua, kita akan turunkan pompa air untuk membantu para petani yang lahannya tergenang dan masih bisa diselamatkan,” ucapnya. 

Adapun langkah ketiga, Syahrul mengatakan, pihaknya bersama pemerintah daerah akan melakukan pendampingan untuk melakukan penanaman kembali lahan pertanian yang tidak bisa diselamatkan. 

“Begitu airnya surut, saya akan gerakkan bersama pemerintah daerah dan kelompok tani, untuk melakukan proses tanam kembali, untuk mencegah kerugian para petani,” tandasnya. (RED)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *