Perbaikan Infrastruktur Jadi Prioritas Pemerintah

CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya meningkatkan kualitas pembangunan jalan di wilayahnya. Tak hanya perbaikan, pembangunan jalan baru pun terus diupayakan agar integrasi antar wilayah bisa maksimal dan mobilitas masyarakat dalam beraktifitas tak terganggu.

Meski begitu, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengakui keterbatasan anggaran menjadi kendala percepatan pembangunan. Maka dari itu ia tengah melakukan pemetaan wilayah yang menjadi prioritas untuk didahulukan pembangunannya.

“Tidak bisa dibangun semuanya bertahap, skala prioritas dikerjakan, dan terus sambil meningkatkan PAD, karena kalo PAD mengalami kenaikan, kelebihan anggarannya akan kita fokuskan untuk pembangunan infrastruktur lainnya,” kata Dani Ramdan dalam acara Ngobrol Bareng Komunitas Influencer bertemakan Ekspos Pembangunan Infrastruktur TA 2023 bertepatan di Grand Valore Hotel Jababeka Kamis, (02/02).

Pada tahun 2022, kata Dani, dari anggaran yang ada pemerintah berhasil melakukan perbaikan jalan sejauh 40 kilometer. Untuk tahun ini, pihaknya telah memprioritaskan pembangunan jalan sehingga anggaran yang disediakan naik menjadi dua kali lipat.

“Anggaran saat ini kita dua kali lipat dari tahun sebelumnya, saat ini pengerjaan perbaikan jalan bisa sejauh 700 km, itu bedanya. Skala prioritas kita saat ini dengan meningkatkan penambahan pendapatan terlebih dari sumber luar APBD,” jelasnya.

Penambahan pendapatan yang dimaksud salah satunya dengan cara memaksimalkan penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), karena berdasarkan perhitungannya ada ratusan miliar piutang masyarakat yang belum taat membayar PBB.

“Kita PBB harus bisa mengidentifikasi banyak objek-objek yang belum di update, kemudian piutang PBB masih tinggi hingga ratusan miliar, kita bekerjasama dengan kejari untuk mengejar itu untuk menggenjot itu pemasukan. Kemudian dari pajak katering juga bisa dimaksimalkan karena itu sangat mudah kita dapati,” ungkapnya.

Dani pun mengaku mayoritas jalan di Kabupaten Bekasi masih memiliki standar klasifikasi yang rendah dengan batasan tonase kendaraan tertentu. Namun terkadang banyak kendaraan yang melebihi batas tonase melewati jalan tersebut sehingga banyak jalan yang baru diperbaiki tak lama malah rusak kembali.

“Terlebih dipakainya dengan tonase yang melebihi ketentuan. Untuk mengantisipasi itu sementara kita pakai portal, sesuai aturan perundang-undangan lalu lintas,” bebernya.

“Resiko di daerah industri walaupun diuntungkan di perekonomiannya, dampaknya banyak truk lalu lalang mengakibatkan tonasi rusak. Oleh karena itu ruas jalannya yang lebih ditingkatkan dan lebih baik lagi,” tandasnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *