RUBRIKBEKASI, PEBAYURAN – Pemerintah Kabupaten Bekasi resmi memulai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) inisiasi dari program strategis Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Prabowo-Gibran, yang diperuntukkan bagi pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA, termasuk ibu hamil dan menyusui di wilayah Kabupaten Bekasi.
Peluncuran perdana program MBG dilaksanakan oleh Pj. Bupati Bekasi Dedy Supriyadi, bersama Unsur Forkopimda dan Kepala Unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pebayuran, bertempat di SMAN 1 Pebayuran, sebagai bagian dari arahan pemerintah pusat yang dicanangkan secara serentak di seluruh Indonesia pada 6 Januari 2025.
Memasuki hari pertama pelaksanaan, Pj. Bupati Bekasi menyampaikan Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah siap dalam mendukung dan menyukseskan program MBG yang akan dilakukan secara bertahap di seluruh sekolah di Kabupaten Bekasi. Kesiapan itu diikuti dengan hadirnya format ideal mencakup penyediaan bahan baku, operasional unit pelayanan, distribusi makanan ke sekolah-sekolah, hingga pengelolaan limbah secara optimal.
“Sesuai arahan dari pemerintah pusat dicanangkan program MBG di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Bekasi hari ini, hari pertama dilakukan di SMAN 1 Pebayuran dan akan bertahap ke sekolah lainnya,” katanya.
Dedy mengungkapkan, pada peluncuran MBG ini sebanyak 1.260 porsi makanan sudah dipersiapkan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terletak di samping Kantor Kecamatan Pebayuran. Lebih lanjut disampaikan, program ini akan diperluas dengan target 260 unit dapur SPPG di Kabupaten Bekasi yang mampu menyediakan makanan bergizi untuk 3.000 lebih anak per hari di setiap Kecamatan.
“Kami persiapkan bersama SPPG ada 1.260 posi makanan dan nantinya bisa diperluas kembali dapurnya sehinga mampu memberikan 3.000 lebih anak per hari untuk pemenuhan gizinya,” katanya.
Pj. Bupati menilai dapur SPPG telah memenuhi standai Standar Operasional Pelayanan (SOP) dan sangat higienis, sehingga dipastikan makanan yang didistribusikan tetap terjaga kondisinya. Dengan optimalisasi potensi lokal, program makan bergizi ini diharapkan tidak hanya mencetak generasi emas di masa depan, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan dan perekonomian daerah Kabupaten Bekasi.
“Prosedur untuk masuk ke dapurnya sudah sesuai SOP, karena dilengkapi masker, celemek, topi, dan sepatu khusus untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan.” katanya.
Dinilai sangat bermanfaat, Pj. Bupati Bekasi pun sempat berbincang dengan siswa-siswi yang terlihat antusias mendapatkan MBG, sehingga diharapkan dapat mewujudkan visi misi Indonesia Emas 2045 yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.
“Melihat antusiasme siswa-siswi yang sedang menikmati makanannya, kami yakin mampu mewujudkan visi misi Indonesia Emas 2045 dan meraih zero new stunting,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Unit SPPG Pebayuran, Adri Jernih Miko, menjelaskan bahwa seluruh menu yang disiapkan telah disusun berdasarkan standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Menu yang disajikan ini akan terus bervariasi setiap harinya dengan kandungan gizi yang seimbang, termasuk protein hewani dan nabati.
“Bahan baku yang digunakan juga sepenuhnya berasal dari wilayah lokal untuk mendukung perekonomian setempat, sesuai arahan Presiden,” ungkapnya.
SPPG Pebayuran dilengkapi dengan 12 ruangan, termasuk ruang penyimpanan bahan kering dan basah, ruang pembersihan, dapur masak, serta ruang ahli gizi. Proses sterilisasi bahan makanan dilakukan dengan ketat.
Untuk menjalankan operasional dapur, SPPG Pebayuran melibatkan 50 karyawan, termasuk 10 juru masak yang seluruhnya berasal dari masyarakat sekitar. Adri juga menjelaskan bahwa bahan baku makanan sepenuhnya berasal dari daerah setempat.
“Para juru masak ini, yang sebagian besar ibu-ibu, telah diberikan arahan oleh ahli gizi tentang takaran dan perhitungan bahan. Jadi setiap masakan dibuat dengan akurat, termasuk untuk porsi besar seperti 3.000 porsi per hari,” tambahnya. (RED)